Orang Muda Katolik dan Pasangan Hidup Berkeluarganya

Ada kekuatiran Gereja akan masa depan Gereja karena umat yang lebih banyak aktif dalam kehidupan menggereja adalah kalangan umur 40 tahun ke atas, apalagi bila menilik kondisi kehidupan menggereja di banyak negara di Eropa dimana mereka yang masih aktif menggereja adalah mereka yang berusia 70 tahun ke atas. 

Ada kekuatiran Gereja akan gaya hidup orang muda Katolik jaman sekarang dimana godaan dan tawaran dunia membuat mereka tidak lagi tertarik dengan hal-hal religius keagamaan. 

Orang muda Katolik hidup di tengah masyarakat dengan berbagai latar belakang agama. Mereka adalah minoritas di tengah mayoritas anggota masyarakat yang beragama berbeda dan cenderung lebih kuat mempengaruhi masyarakat. Ada kekuatiran perbedaan prosentase yang cukup besar antara orang muda yang beragama Katolik dan yang bukan beragama Katolik akan mengakibatkan orang muda Katolik kesulitan menemukan pasangan hidup yang beragama sama. 

Ada kekuatiran gereja bahwa orang muda Katolik yang dibaptis pada usia bayi dan anak-anak tidak memiliki dasar beragama yang kuat dan karena tidak memilih sendiri untuk menjadi Katolik, mereka lebih mudah meninggalkan agama Katoliknya. 

Ada kekuatiran akan masa depan keluarga-keluarga Katolik, apakah keluarga-keluarga akan tetap eksis atau akan digantikan dengan keluarga-keluarga campur (agama). Perkawinan antara dua orang yang beragama berbeda juga membuka kemungkinan pasangan tersebut tidak menikah secara Katolik, tetapi secara agama lain (pihak yang beragama Katolik hanya seolah-olah berpindah memeluk agama lain untuk upacara pernikahan tetapi setelah itu tetap memeluk agama Katolik – hal ini tentu terkait dengan dosa murtad dalam konsep Katolik). Hal ini juga akan berpengaruh pada apakah anak-anak mereka akan dibaptis dan dididik secara Katolik, yang mau tidak mau terkait juga masa depan Gereja. 

Itulah beberapa hal yang melatarbelakangi Divisi Penelitian dan Pengembangan Institut Karmel Indonesia mengadakan survey ini.

Hasil atau laporan survey dalam format pdf bisa dibaca dan diunduh melalui tautan di bawah ini:

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *