Sejarah

Latar Belakang Sejarah

Kapitel Provinsi Ordo Karmel Indonesia tahun 1976 mendorong provinsi untuk membentuk sebuah komisi spiritualitas. Kemudian, kapitel provinsi tahun 1979 memutuskan untuk memulai sebuah pusat spiritualitas yang tujuannya untuk mengkoordinasi setiap aktifitas yang berkaitan dengan spiritualitas.

Pada 5 Juli 1979, sebuah komisi spiritualitas dibentuk. Inilah cikal bakal Institut Karmel Indonesia. Deskripsi tugasnya pada waktu itu adalah sebagai berikut:

  • Pelayanan internal (ad intra), seperti misalnya melaksanakan rekoleksi bagi para Karmelit, menerjemahkan buku-buku dan artikel tentang spiritualitas Karmel, mencari personel, dan
  • Pelayanan eksternal (ad extra), yaitu untuk melayani Gereja-gereja lokal dan masyarakat.

Pada tahun 1982, komisi spiritualitas disatukan dengan komisi pendidikan. Tanggung jawabnya adalah untuk membantu konsilium provinsial untuk mengaktualisasikan program utama provinsial dalam spiritualitas dan pendidikan. Kapitel Provinsi tahun 1994 memutuskan untuk membentuk Institut Karmel Indonesia, yang fungsinya sama dengan Komisi Spiritualitas.

Pada 16 Juli 1995, Provinsial, Romo A. J. Soedibjo, O. Carm, secara resmi membuka Institut Karmel Indonesia di Malang, Jawa Timur. Upacara peresmian dibuka dengan Vesper Agung Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Karmel. Romo Piet Go, O. Carm, asisten jenderal untuk Asia – Afrika, ikut hadir menyaksikannya. Pada kesempatan tersebut, beliau juga memberikan pidato tentang Spiritualitas Kristiani dan Relevansinya bagi Manusia Modern. Sekitar dua ratus orang dari berbagai kongregasi religius, anggota dewan paroki-paroki, dan anggota organisasi-organisasi Katolik menghadiri upacara tersebut.

Visi Misi

Visi Misi Institut Karmel ketika didirikan adalah: berlandaskan semangat Elia, para Karmelit Indonesia hidup di tengah masyarakat untuk menanggapi tanda-tanda zaman. Mereka dipanggil untuk berbagi hidup rohani mereka kepada orang-orang yang merindukan pertumbuhan dan pendalaman kehidupan rohani. Institut Karmel adalah pusat melalui mana para Karmelit Indonesia meneliti dan mengembangkan spiritualitas Kristiani dan spiritualitas Karmel dalam konteks agama-agama Asia. Institut Karmel juga menerbitkan buku-buku dan artikel-artikel rohani. Sebagai tambahan, Institut Karmel juga memberikan retret, rekoleksi, kursus. Lebih lagi, Institut Karmel adalah pusat spiritualitas pastoral bagi umat Allah, secara individu maupun kelompok.

Institut Karmel merencanakan untuk mendirikan program teologi spiritualitas di STFT Widya Sasana Malang. Ini akan menawarkan program sertifikat dan diploma dalam bidang spiritualitas.

Rencana

Institut Karmel telah memutuskan untuk mengikuti dua agenda utama: jangka pendek dan jangka panjang. Yang pertama (1995-1997) termasuk membangun sebuah perpustakaan yang terhubung dengan sistem jaringan internasional (ISIS); menyediakan masing-masing dua tenaga yang mumpuni dalam bidang psikologi, spiritualitas, manajemen pendidikan, Kitab Suci, dll; menyelenggarakan lokakarya, retret, dan rekoleksi, serta pelayanan-pelayanan rohani lainnya. Untuk menyediakan tenaga-tenaga ahli, Konsilium Provinsial akan mencari beasiswa.

Agenda jangka panjang Institut Karmel adalah membeli 2 acres tanah di mana institut akan membangun perpustakaan, kantor-kantor, fasilitas penginapan untuk 50-100 orang, dan taman.

Pengurus

Susunan pengurus Institut Karmel ketika didirikan adalah:

  • Presiden: Rm. Dionysius Kosasih, O. Carm.
  • Sekretaris: Rm. Antonius Setyo Darmanto, O. Carm.
  • Bendahara: Rm. Antonius Kristiyanto Gunawan, O. Carm.
  • Sekretaris Eksekutif: Rm. Angelus Supratignyo, O. Carm.
  • Anggota: Rm. Petrus Go Twan An, O. Carm., Rm. Albertus Herwanta, O. Carm., Romo Provinsial.

25 Tahun Institut Karmel Indonesia

Tahun 2020, Institut Karmel Indonesia merayakan pesta perak, 25 tahun berdirinya. Berbagai program telah direncanakan, namun situasi pandemi covid-19 membuat beberapa program tatap muka harus ditunda atau bahkan dibatalkan pelaksanannya. Hal ini bukan berarti bahwa kemudian Institut Karmel berhenti melakukan pelayanannya. Seperti kata pepatah, ketika satu pintu tertutup, pintu lain akan terbuka, demikian juga Institut Karmel Indonesia menemukan model-model pelayanan yang baru.

Pelayanan secara daring menjadi salah satu bentuk baru pelayanan spiritualitas yang dilakukan oleh Institut Karmel Indonesia. Beberapa hal yang sudah dilaksanakan antara lain: ziarah virtual ke sembilan situs penampakan Maria di Eropa, Talk on Spirituality, Novena Maria Bunda Karmel, Novena St. Theresia Lisieux, dll. Institut Karmel Indonesia berharap, bahwa dalam situasi apa pun, institut ini dapat terus melaksanakan pelayanannya membantu banyak orang untuk tumbuh dan berkembang dalam hidup rohaninya. Mike Yaconelli mengatakan:

Spiritualitas bukanlah suatu rumusan; juga bukan suatu ujian. Spiritualitas adalah soal relasi; bukan soal kemampuan berelasi, melainkan soal keakraban. Spiritualitas tidak bicara tentang kesempurnaan, tetapi tentang hubungan. Di tengah badai hidup pun, kita dapat melangkah masuk ke dalam hidup spiritual.”

Di usianya yang ke-25 tahun ini, Institut Karmel Indonesia dikelola oleh pengurus yang sebagian besar masih berusia cukup muda. Diharapkan, “darah muda” ini memberikan semangat yang baru bagi karya pelayanan Institut Karmel Indonesia. Tim atau pengurus Institut Karmel Indonesia saat ini dapat dilihat di sini.