Religion and Conflict Resolution
Tidak dapat dipungkiri bahwa agama seringkali menjadi sumber konflik di antara kelompok umat beragama, bukan hanya antar kelompok agama yang berbeda tetapi juga dalam kelompok agama yang sama. Konflik ini seringkali dipandang sebagai sesuatu yang buruk dan menghambat perkembangan kelompok masyarakat yang lebih besar skalanya. Memang hal ini bisa terjadi karena apabila konflik berkepanjangan, sistem kelompok masyarakat akan menjadi rusak dan ini berarti kematian bagai kelompok masyarakat tersebut.
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa ternyata konflik bisa berkontribusi positif terhadap perkembangan kelompok masyarakat. Konflik apabila dikelola dengan baik akan menjadi sumber perekat dan bahkan daya dorong perkembangan kelompok masyarakat tersebut. Trend dunia saat ini dalam hal konflik bukan lagi hanya berhenti pada penyelesain konflik (conflict resolution) tetapi pada pengubahan konflik menjadi daya dorong ini (conflict transformation).
Institut Karmel Indonesia melihat bahwa conflict transformation ini sungguh penting bagi kehidupan beragama masyarakat Indonesia baik antar kelompok maupun intra kelompok. Oleh sebab itu Institut Karmel Indonesia mengundang Rm. F.X. Hariawan Adji O.Carm., seorang doktor di bidang studi antar agama dan alumni kursus Religion and Conflict Resolution (2013) dan kursus Religion and Conflict Transformation (2016) dari Drew University, Madison, New Jersey, Amerika Serikat, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman . Meski kursus ini bersifat lintas agama, namun untuk kali ini kursus ini disediakan untuk kalangan Katolik saja karena sudut pandang yang digunakan spesifik Katolik.
Untuk pendaftaran, silakan isi form berikut ini: FORMULIR PENDAFTARAN. Tempat terbatas.